banner ads banner ads banner ads banner ads

Senin, 01 Oktober 2012

Hal yang Tidak Boleh Diucapkan Oleh Pelancong

Berpikir sebelum Anda berbicara merupakan strategi jitu bagi setiap orang, khususnya saat bersiap melakukan perjalanan. Guna menghindari kesalahpahaman dalam perjalanan Anda, hilangkan kelima kalimat berikut dari kosa kata Anda.


Apakah Anda berbicara bahasa Inggris?
Ada beberapa ekspresi lokal yang harus dipelajari pelancong internasional sebelum memasuki suatu negara, dan berikut adalah salah satunya. Bahkan jika Anda sama sekali tidak memahami bahasa setempat, berbicaralah menggunakan frase-frase sederhana dengan logat daerah setempat — dengan kata-kata seperti “tolong,” “halo,” “terima kasih,” "tidak, terima kasih," dan "di mana kamar mandi?" — akan berhasil. 

Tambahkan kalimat berikut dalam daftar Anda “Apakah Anda berbicara bahasa Inggris?” yang diucapkan dengan bahasa lokal. Itu menunjukkan rasa hormat. Dan penduduk lokal tampaknya akan menjadi lebih tanggap dan membantu turis yang tidak bertingkah seakan setiap orang harus menguasai bahasa mereka.

Apakah Anda punya kembalian?
Kalimat ini harusnya jangan diucapkan kepada pembawa barang, pemandu wisata, pengemudi taksi bandara, petugas hotel atau petugas layanan yang tidak bekerja di balik mesin kasir. Bepergian dan memberi tip adalah bagian yang tak terpisahkan. Namun, para pelancong harusnya menyiapkan segala bentuk uang kecil dalam mata uang setempat sebelum memulai perjalanan. Jangan bikin para petugas pelayanan dalam posisi yang canggung dengan merogoh dompetnya demi memberikan kembalian atas tip Anda.

Dapatkah Anda membantu saya? Saya tersesat, dan tinggal di …
Apakah Anda pernah menyaksikan film “Taken”? Film itu bercerita mengenai seorang gadis yang diculik di Paris setelah penjahat penyelundup manusia mengetahui tempat tinggalnya. Ya sih, itu film Hollywood. Tapi dalam beberapa hal, seni mengadaptasi realita. 

Banyak penjahat mengincar pelancong yang lugu — khususnya di tempat tujuan favorit para turis — dan bukan ide yang bagus untuk mengatakan kepada orang asing bahwa Anda berasal dari luar kota atau memberi tahu tempat Anda menginap. Anda mungkin tidak akan dijual sebagai budak seks, tapi Anda bisa saja dirampok. Apalagi jika hotel tempat Anda menginap minim penjagaan.

Saya tidak mau pergi ke sana, tidak ada ulasan mengenai tempat itu!
Meski kita menghargai kekuatan dan kepraktisan akan ulasan yang diberikan para turis, namun mereka tetap memiliki keterbatasan. Wilayah baru, toko lokal, penginapan yang kecil, dan daerah wisata yang jarang dikunjungi sering kali tidak dibahas dalam ulasan turis. Mengembangkan ketergantungan terhadap ulasan akan mencegah Anda untuk menemukan berbagai hal baru. 

Seorang turis mengatakan kepada salah satu situs kami, IndependentTraveler.com, “Beberapa memori luar biasa yang saya miliki berasal dari menjelajahi Swiss dengan kereta api. Saya singgah di beberapa kota tanpa mengetahui apa pun mengenai tempat itu atau di mana saya akan menginap. Itu membuat diri saya menjadi berani dan menemukan berbagai hal baru.”

Ya ampun, aku kan tidak bawa bom
Keamanan bandara kadang memang tampak seperti lelucon — khususnya apabila anak kecil ikut diperiksa atau bila petugas mencuri dari penumpang. Tapi itu tidak berarti bahwa Anda harus jadi komedian saat melintasi alat detektor logam. Banyak pelancong ditangkap karena bercanda soal terorisme di bandara. 

Menurut Transportation Security Administration (TSA), “Tingkah agresif, candaan yang tidak layak, dan berbagai ancaman lainnya tidak dapat ditoleransi. Candaan dan atau komentar mengenai ancaman terhadap para penumpang di dalam pesawat akan ditanggapi secara serius dan dapat berujung pada hukuman atas tindak kriminal atau hukuman sipil bagi para pelakunya.” Jadi berlakulah secara wajar dan simpan candaan Anda untuk dilakukan di luar bandara.


sumber

Read more »

Kesalahan Umum Dalam Mengirimkan CV Pada Lulusan Baru

Curriculum vitae adalah representasi diri. Tetapi para lulusan baru sering mengirim CV yang bikin geleng-geleng kepala. Karena kurang referensi, mereka kerap melakukan kesalahan yang tidak disadari. Memang tidak mutlak membuat mereka ditolak, tetapi memperkecil peluang diterima. 

Nah, jika Anda seorang lulusan baru yang sedang berburu kerja dan tidak kunjung mendapat panggilan, jangan-jangan Anda melakukan beberapa kesalahan ini.

Foto 
Jika perusahaan mensyaratkan foto dalam lamaran kerja, pilihlah foto yang membuat Anda terlihat profesional. Jangan pakai foto yang diambil dari Facebook hanya karena Anda tampil menarik (atau seksi). Bagaimana Anda mau dianggap serius bila foto yang dilampirkan terlihat main-main dan hasil crop?

Umumnya perekrut lebih menyukai foto yang simpel. Pergilah ke studio foto dan bikin satu foto yang bagus – untuk investasi Anda ketika melamar pekerjaan. 

Alamat email
Hmm, alamat email seperti inacuantixxbanget@yahoo.com atau romisayangchika@ymail.com sepertinya kurang menarik jika dipajang di CV. Anda kan sedang melamar pekerjaan di suatu perusahaan jadi sebaiknya hindari alamat email yang terlalu personal. Buatlah satu akun email dengan nama asli Anda untuk keperluan resmi. Jangan sampai Anda kalah bersaing dengan pelamar lainnya hanya karena alamat email Anda menggelikan.

Informasi yang tepat 
Jangan kirim CV yang persis sama ke semua perusahaan. Usahakan “jahit” terlebih dahulu setiap kali Anda melamar. Beri penekanan pada prestasi atau keahlian yang relevan dengan posisi incaran. Tidak perlu mencantumkan prestasi “pemenang lomba karaoke” bila memang posisi yang Anda inginkan tidak membutuhkan keahlian bernyanyi.

Informasi pendidikan juga cukup dimulai dari SMA saja, tidak perlu taman bermain dan TK. Intinya, tekankan pada informasi yang bisa menunjukkan Anda orang yang tepat untuk posisi ini.

Terlalu panjang
Pihak perekrut akan menerima setumpuk lamaran, jadi satu menit pertama amat menentukan. Jangan buang waktunya sia-sia dengan membeberkan prestasi Anda dari sejak TK. Buatlah kesan yang baik di surat lamaran sehingga mereka mau membaca hingga habis.

Anda boleh menyertakan alamat LinkedIn atau blog yang berisi portofolio bila diperlukan. Tetapi apa pun yang terjadi, jangan pernah meminta perekrut untuk mendownload sendiri CV Anda dari Internet. Tidak semua kantor punya koneksi bagus.

Email kosong
Mentang-mentang CV tersimpan di telepon seluler, maka begitu melihat suatu lowongan Anda langsung mengirimkannya tanpa berusaha membuat surat lamaran. Mau tahu kesan yang muncul begitu membaca email kosong seperti ini? Pelamar adalah seseorang yang malas.

Pelamar hanya secara acak mengirim CV ke kanan-kiri tanpa usaha lebih untuk membuat surat lamaran yang menarik.

Jiplakan
Yep, para perekrut sudah sering membaca bertumpuk CV jadi mereka bisa mengenali mana yang jiplakan dan bukan. Usahakanlah membuat surat lamaran dengan kalimat orisinal untuk meningkatkan kemungkinan Anda diterima. 

Kalaupun belum memiliki pengalaman, Anda bisa menceritakan poin kekuatan Anda yang cocok untuk pekerjaan yang diincar. Tak perlu membuat surat lamaran yang terlalu panjang. Fokus pada kekuatan Anda dan tentunya jangan lupa mencantumkan informasi kontak agar mudah dihubungi.


sumber

Read more »

Patung Buddha yang Dimiliki Nazi Berasal Dari Luar Angkasa

Mungkin kisah ini terdengar seperti plot dalam salah satu film Indiana Jones, namun peneliti Jerman mengatakan bahwa patung Buddha yang dibawa dari Eropa oleh Nazi berasal dari batu meteor yang jatuh ke Bumi 10 ribu tahun lalu di perbatasan Siberia-Mongolia.

Buddha dari luar angkasa ini, atau para peneliti menyebutnya "Iron Man", tak diketahui usianya. Perkiraan terbaik menghitung kemungkinan asal patung ini dari abad 8-10. Pahatan patung ini menggambarkan seorang pria, kemungkinan dewa Buddha, duduk dengan kaki dilipat masuk dan memegang sesuatu di tangan kirinya. Di dadanya ada swastika Buddha, simbol keberuntungan yang kemudian "diambil alih" oleh partai Nazi di Jerman.

"Orang bisa berspekulasi bahwa simbol swastika di patung itu adalah penyebab artefak 'Iron Man' meteor ini dibawa ke Jerman," kata peneliti pada 14 September lalu di jurnal Meteoritics & Planetary Science.

Petualangan manusia besi
Manusia besi ini pertama datang ke Jerman setelah ekspedisi Tibet pada 1938-1939 oleh ahli zoologi dan etnologi Ernst Schäfer. Ia dikirim ke daerah tersebut oleh Nazi untuk mencari akar ras Arya. Patung itu kemudian berpindah-pindah pemilik.

Peneliti Universitas Stuttgart Elmar Bucher dan koleganya pertama menganalisis patung tersebut pada 2007, saat pemiliknya saat itu mengizinkan mereka mengambil lima sampel kecil. Pada 2009, tim ini kemudian mendapat kesempatan untuk mengambil sampel lebih banyak lagi dari bagian dalam patung, karena lebih sedikit terkontaminasi cuaca atau sentuhan tangan manusia daripada bagian luar.

Mereka menemukan bahwa patung tersebut dipahat dari batu luar angkasa yang sangat jarang dan dikenal dengan meteorit ataksit. Meteor besi ini memiliki kadar nikel tinggi. Meteor terbesar yang pernah diketahui, meteor Hoba dari Namibia, adalah jenis meteor ataksit yang beratnya bisa lebih dari 60 ton.

Dari luar angkasa
Analisis kimiawi dari sampel patung manusia besi ini menunjukkan kecocokan dengan sebaran dari serpihan batu luar angkasa dari perbatasan Siberia dan Mongolia. Meteorit China memiliki 250 fragmen meteorit, kebanyakan relatif kecil, meski ada dua potongan yang beratnya melebihi 10 kg. Para ilmuwan memperkirakan bahwa meteorit Chinga jatuh antara 10 ribu-20 ribu tahun lalu. Penemuan pertama meteor tersebut tercatat pada 1913, namun keberadaan patung tersebut menunjukkan bahwa orang-orang menambang kawasan tersebut untuk materi artistik lama sebelum itu, menurut Buchner.

Identitas pria dalam patung tersebut tak jelas, namun para peneliti memperkirakan ia mungkin adalah dewa Buddha Vaisravana, atau dikenal juga dengan Jambhala. Vaisravana adalah dewa kekayaan atau peperangan, dan ia sering digambarkan memegang lemon (simbol kekayaan) atau kantung uang di tangannya. Manusia besi ini memegang objek yang tak jelas di tangannya. Patung ini tingginya 24 cm dan beratnya 10,6 kg.

Banyak budaya di dunia yang menggunakan besi meteor untuk membuat belati dan bahkan perhiasan, menurut Buchner dan para koleganya, dan pemujaan meteor pun cukup sering terjadi pada budaya kuno. Namun pahatan Buddha pada meteor tergolong unik.

"Patung manusia besi ini adalah satu-satunya ilustrasi bentuk manusia yang diketahui dipahat pada meteorit, artinya kita tidak punya perbandingan untuk menentukan nilainya," kata Buchner dalam pernyataan. "Dari usianya saja, kita bisa memperkirakan nilainya mencapai $20 ribu (Rp 191,2 juta). Namun, jika perkiraan kami tentang usianya benar dan hampir seribu tahun usianya, maka patung ini bisa tak ternilai."


sumber

Read more »

Satu Atap Satu Istri Dua Suami Kakak Beradik...???

Saat Tashi Sangmo berusia 17 tahun, ia menikahi tetangganya yang berusia 14 tahun di sebuah desa terpencil di Nepal. Dan sebagai bagian dari perjanjian, ia juga setuju untuk menikahi adik suaminya itu.

Pada zaman dahulu, anak laki-laki dari setiap keluarga di kawasan Dolpa Atas akan bersamaan menikahi satu perempuan, namun praktik poliandri ini kini sudah mulai menghilang seiring dengan modernisasi zaman.

"Semuanya akan lebih mudah seperti ini karena kami bersama-sama dalam satu keluarga. Tidak terbagi antara istri-istri yang berbeda, dan saya yang memegang kendali," kata Sangmo, yang menggunakan dialek Tibet dan berbicara melalui seorang penerjemah. "Dua bersaudara mencari penghasilan dan sayalah yang menentukan bagaimana uang itu akan digunakan."

Saat Sangmo menikahi Mingmar Lama 14 tahun lalu, adik laki-laki Mingmar, Pasang yang waktu itu berusia 11 tahun, akan terlibat juga dalam pernikahan ini. Praktik poliandri di beberapa desa terisolasi di Nepal sudah berlangsung ratusan tahun. Kini mereka bertiga memiliki tiga anak laki-laki usia delapan, enam, dan empat.

"Saya ingin berbagi ikatan ini dengan adik laki-laki saya karena hidup akan menjadi lebih mudah buat kami berdua," kata Pasang, 25, berbicara di rumah keluarga mereka di desa Simen, 4000 mdpl dan sekitar lima hari berjalan kaki dari kota terdekat.

Orang-orang Dolpa atas adalah bagian dari karavan yang melalui rute antara Nepal dan Tibet. Mereka masih berdagang di rute tersebut, termasuk menuntun yak yang membawa garam dari Tibet dan beras dari dataran selatan Terai. 


sumber

Read more »

Jangan Lakukan Ini Agar Rambut Tak Kusam

Perawatan rambut yang sudah Anda lakukan bisa saja menjadi tak efektif kalau Anda tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk pada rambut Anda. Salah-salah, rambut malah makin tidak enak dipandang mata karena terlihat kusam.

Kekusaman  tidak hanya berefek menjadi sulit diaturnya rambut Anda. Dalam jangka panjang, rambut bisa mengalami kerusakan permanen yang sulit diperbaiki. Sebelum terjadi, ada baiknya Anda menghilangkan kebiasaan buruk yang selama ini dilakukan (dan Anda pikir sah-sah saja untuk kesehatan rambut Anda).



Menggunakan pengering rambut terlalu panas
Jangan lebay. Kami tahu Anda ingin mengeringkan rambut seinstan mungkin. Praktiknya mudah, rambut jadi cepat kering. Namun dengan melakukan itu sering-sering, rambut Anda dapat menjadi rusak. Dikutip dari Third Age, pengering rambut yang diset terlalu panas mengakibatkan kulit kepala terbakar dan hilangnya kadar kelembapan pada rambut.

Mengelap rambut dengan handuk terlalu kencang
Setelah mandi atau mencuci rambut, Anda memilih mengeringkan rambut dengan cara “tradisional”, mengelapnya dengan handuk. Karena ingin cepat kering, Anda menggunakan kekuatan ekstra saat mengelapnya. Pengeringan dengan handuk dianggap sebagai cara terbaik, dikutip dari Knoji. Namun rambut akan terlihat kusam karena gesekan berlebihan di kepala. Kadar bersinarnya rambut akan berkurang karena itu.

Mandi dengan air sangat panas 
Mengutip Divine Caroline, rambut memiliki kadar minyak alami tersendiri yang bersifat melindungi kesehatan dan menjaga bersinarnya rambut. Saat Anda mandi dengan air yang terlalu panas, minyak tersebut luruh dan membuat rambut Anda terlihat makin kusam.

Menyisir rambut dalam keadaan basah
Saat basah, kekuatan rambut menjad berkurang. Menyisirnya dalam keadaan seperti itu bisa membuat rambut menjadi rapuh. Dalam tahap yang ekstrem, rambut Anda menjadi makin kusam dan rontok



sumber

Read more »

Pengakuan Anwar Congo, Algojo di Masa PKI 1965


Untuk pertama kalinya dalam sejarah film Indonesia, sebuah film dokumenter menampilkan pengakuan seorang algojo PKI. Namanya Anwar Congo. Ia preman bioskop Medan. Dalam film The Act of Killing yang dibesut sutradara Joshua Oppenheimer itu, ia memperagakan ulang kekerasan-kekerasan yang pernah dilakukannya. 
Film itu menampilkan kesadaran Anwar tentang bagaimana menjadi seorang pembunuh dan bagaimana seandainya menjadi korban yang dibunuh. Saat The Act of Killing diputar di Festival Film Toronto, pers Barat menyebut film itu mengerikan dan mengguncang batin. Itu karena Anwar tampak bangga dengan tindakannya. Bisakah film ini mengubah cara pandang masyarakat Indonesia tentang sejarah kelam 1965? Laporan utama majalah Tempo edisi 1 Oktober 2011 berjudul "Pengakuan Algojo 1965"mengungkap hal tersebut.
Pembawaannya riang. Ia dikenal jago dansa. Penggemar Elvis Presley dan James Dean itu mengatakan sering membunuh sembari menari cha-cha. "Saya menghabisi orang PKI dengan gembira," katanya. Dalam sebuah adegan, bersama rekannya sesama algojo 1965, ia terlihat naik mobil terbuka menyusuri jalan-jalan di Medan. Mereka bernostalgia ke tempat-tempat mereka pernah membunuh di antaranya sepotong jalan tempat ia menyembelih banyak warga keturunan Tionghoa. "Setiap ketemu Cina, langsung saya tikam…."
Pengakuan "jujur" preman bernama Anwar Congo dalam film yang bakal ditayangkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Jakarta pada Oktober tahun ini tersebut bisa membuat siapa saja terperangah. Ada heroisme di situ. Anwar mengesankan dirinya penyelamat bangsa. Satu versi menyebutkan hampir satu juta orang PKI terbunuh pasca-1965. Ini pelanggaran hak asasi berat. Anwar hanyalah salah satu pelaku pembunuhan. Di berbagai daerah, masih banyak "Anwar" lain.
Tempo kali ini mencoba melihat peristiwa 1965 dari perspektif para algojo. Tak ada niat kami membuka aib atau menyudutkan para pelaku. Politik Indonesia pada masa itu sangat kompleks. Menjelang tragedi September, konflik PKI dan partai politik lain memanas. PKI, yang merasa di atas angin, menekan penduduk yang tidak sealiran. Ketika keadaan berbalik, luapan pembalasan tak terkendali. Pembunuhan direstui oleh sesepuh masyarakat dan tokoh agama. Masa 1965-1966 tak bisa dinilai dengan norma dan nilai-nilai masa kini. Membaca sejarah kelam Indonesia pada masa itu hanya dapat dilakukan dengan memperhatikan konteks sosial-politik-ekonomi pada masa itu pula.
Tapi kita juga tahu betapa tak simetris informasi tentang tragedi 1965. Saat itu, semua koran dikuasai militer. Masyarakat dicekoki cerita bahwa komunis adalah musuh negara yang identik dengan ateisme. Militer menyebarkan daftar anggota PKI yang harus dihabisi. Militer melindungi para pelaku, bahkan menyuplai mereka dengan senjata. Di beberapa tempat, ada narapidana yang sengaja dilepaskan untuk memburu "sang musuh negara". Itu membuat para algojo menganggap wajar tindakan mereka.
Sejarah berulang: di sini dan di tempat lain. Di Israel, pernah seorang aparat kamp konsentrasi Nazi bernama Adolph Eichmann diadili. Ia pelaku pembantaian ratusan orang Yahudi. Ia merasa tak bersalah karena menganggap itu tugas negara. Filsuf Jerman, Hannah Arendt, yang mengamati sidang itu pada 1963, menulis buku terkenal Eichmann in Jerusalem: A Report of the Banality of Evil. Arendt melihat para eksekutor seperti Eichmann bukan pengidap skizofrenia atau psikopat, melainkan warga biasa yang menganggap wajar tindakannya karena dibenarkan negara. Arendt menyebut fenomena ini sebagai kedangkalan yang akut.
Seorang algojo menyatakan moralitas itu sesuatu yang relatif. Pembunuhan memang dilarang, tapi harus dilakukan untuk menyelamatkan bangsa dan agama. Ada pula yang diam-diam menyadari kesalahannya. Anwar, yang dalam film terlihat brutal, mengalami pergolakan batin tentang apa yang diperbuatnya. Menurut Oppenheimer, sang sutradara, sepanjang pembuatan film, Anwar ada kalanya seperti menyesali perbuatannya. Rasa heroik dan bersalah bersitegang di dalam diri mantan algojo. Seorang mantan jagal harus dipasung keluarganya karena, bila mengingat-ingat pembunuhan yang dilakukannya, ia ke luar rumah mengayun-ayunkan parang dan celurit.

Read more »