Pandangan mata tak bisa lepas dari ponsel pintar, selalu memeriksa email atau memantau pekerjaan. Tubuh memang sedang berada di rumah bersama buah hati, berbelanja di mal, atau mungkin makan malam dengan keluarga, tapi fokus pikiran siapa yang tahu.
Terdengar melelahkan atau menyedihkan? Tapi, bagi sebagian orang, kondisi tersebut adalah hal wajar. Justru, ketika mereka tak bisa mengetahui informasi terbaru soal pekerjaan, muncul kepanikan. Ini merupakan obsesi terhadap pekerjaan yang tanpa disadari sudah menjadi bentuk kecanduan.
Untuk mengetahui apakah seseorang termasuk workaholic atau kecanduan kerja, peneliti dari Norwegia dan Inggris mengembangkan sebuah metode. Metode yang diberi nama "Bergen Work Addiction Scale" ini berfungsi mengukur obsesi seseorang terhadap pekerjaannya.
Terdapat tujuh kriteria di dalamnya, yang bisa dites dengan menjawab pertanyaan. Jawaban pertanyaan, terdiri atas lima, yaitu "tidak pernah", "jarang", "kadang", "sering" dan "selalu".
"Dengan melakukan tes sendiri, pekerja bisa mengukur apakah dia bukan tipe orang yang kecanduan kerja, sedikit kecanduan kerja atau memang sangat kecanduan," kata Cecilie Schou Andreassen dari Fakultas Psikologi University of Bergen Andreassen, dikutip dari NY Daily News.
Penasaran seperti apa tesnya? Cukup jawab tujuh pertanyaan di bawah ini secara jujur, dengan kategori jawaban "tidak pernah", "jarang", "kadang", "sering" atau "selalu".
1. Anda berpikir bagaimana agar bisa bekerja lebih lama?
2. Anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja daripada yang seharusnya?
3. Anda bekerja untuk mengurangi perasaan khawatir, bersalah, tak bisa membantu atau depresi?
4. Anda pernah diperingatkan pasangan, sahabat, atau orang terdekat untuk mengurangi kesibukan, tapi tak pernah mendengarkannya?
5. Anda menjadi stres jika memiliki akses terbatas untuk bekerja?
6. Anda melupakan hobi, kesukaan atau waktu bersantai karena pekerjaan?
7. Anda sangat sibuk bekerja hingga mengalami masalah kesehatan?
Menurut penelitian, jika Anda menjawab "sering" atau "selalu" pada empat pertanyaan atau lebih, Anda dalam bahaya. Obsesi pada pekerjaan begitu tinggi, hingga membuat kecanduan dan memunculkan kepanikan dan stres saat tak bisa mengaksesnya. Metode ini dikembangkan dengan melakukan penelitian pada 12.135 pekerja asal Norwegia yang tersebar di 25 negara. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Scandinavian Journal of Psychology ini, juga menemukan seseorang kecanduan kerja berisiko tinggi mengalami insomnia, stres, termasuk memunculkan konflik dalam keluarga.
Beberapa orang menganggap kalau tipe orang yang gila kerja ini akan dicintai atasan, karena loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan. Namun, faktanya, tak selalu demikian, jam kerja yang panjang justru jadi pertanyaan, apakah pekerjaan mereka cukup efektif.
"Bisa jadi karena mereka tak percaya dengan orang lain, hingga tak mau mendelegasikan pekerjaan. Kemungkinan lain, si pecandu kerja bukan orang yang bisa bekerja dalam tim atau tak memiliki kemampuan mengorganisasi pekerjaannya dengan baik," kata Bryan E Robinson, PhD, penulis buku Chained to the Desk: A Guidebook for Workaholics.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar