Asupan makanan tak dapat dielakkan dapat memengaruhi kualitas cairan sperma. Sebuah studi mengungkap, jenis lemak jenuh dapat menurunkan kualitas semen atau cairan sperma.
Penelitian dari 99 pria, sebanyak 71 persen dari mereka kelebihan berat badan atau obesitas. Para pria obesitas tersebut ditemukan jumlah lemak yang tinggi dan kuantitas sperma yang rendah.
Pria yang mengonsumsi lemak jenuh memiliki jumlah sperma 35 persen lebih rendah dibandingkan yang lebih sedikit mengonsumsinya. Tetapi tidak semua jenis lemak membahayakan kesehatan reproduksi pria. Hal sebaliknya terjadi bila para pria lebih memilih lemak sehat, kategori lemak tak jenuh seperti asam lemak omega-3.
Pria yang mengonsumsi asam lemak omega-3 memiliki sperma berkualitas lebih baik dibandingkan yang kurang asupan omega-3, seperti dilaporkan jurnal Human Reproduction. Asam lemak omega-3 banyak ditemukan dalam minyak ikan.
"Jika para pria obesitas tersebut membuat perubahan pada pola makan yang dapat mengurangi jumlah lemak jenuh dan meningkatkan asupan omega-3, hal ini dapat meningkatkan kesehatan reproduksi mereka," ujar Jill Attaman, profesor endokrinologi reproduksi di Massachusetts.
Selain merugikan kesehatan reproduksi pada pria, tingginya kadar lemak jenuh dalam tubuh seseorang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.
Lemak jenuh terdapat pada jeroan dan daging hewan, produk-produk makanan olahan, termasuk produk susu, serta camilan lain seperti gorengan, kripik, kue-kue manis, santan, dan lainnya. Sedangkan lemak tak jenuh terdapat pada ikan, kacang-kacangan, alpukat, dan minyak zaitun.
sumber
Penelitian dari 99 pria, sebanyak 71 persen dari mereka kelebihan berat badan atau obesitas. Para pria obesitas tersebut ditemukan jumlah lemak yang tinggi dan kuantitas sperma yang rendah.
Pria yang mengonsumsi lemak jenuh memiliki jumlah sperma 35 persen lebih rendah dibandingkan yang lebih sedikit mengonsumsinya. Tetapi tidak semua jenis lemak membahayakan kesehatan reproduksi pria. Hal sebaliknya terjadi bila para pria lebih memilih lemak sehat, kategori lemak tak jenuh seperti asam lemak omega-3.
Pria yang mengonsumsi asam lemak omega-3 memiliki sperma berkualitas lebih baik dibandingkan yang kurang asupan omega-3, seperti dilaporkan jurnal Human Reproduction. Asam lemak omega-3 banyak ditemukan dalam minyak ikan.
"Jika para pria obesitas tersebut membuat perubahan pada pola makan yang dapat mengurangi jumlah lemak jenuh dan meningkatkan asupan omega-3, hal ini dapat meningkatkan kesehatan reproduksi mereka," ujar Jill Attaman, profesor endokrinologi reproduksi di Massachusetts.
Selain merugikan kesehatan reproduksi pada pria, tingginya kadar lemak jenuh dalam tubuh seseorang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular.
Lemak jenuh terdapat pada jeroan dan daging hewan, produk-produk makanan olahan, termasuk produk susu, serta camilan lain seperti gorengan, kripik, kue-kue manis, santan, dan lainnya. Sedangkan lemak tak jenuh terdapat pada ikan, kacang-kacangan, alpukat, dan minyak zaitun.
sumber