banner ads banner ads banner ads banner ads

Selasa, 17 Juli 2012

Suku Kanibal Ditangkap di Papua Nugini

Pihak kepolisian di daerah terpencil Papua Nugini menahan para anggota sebuah suku kanibal yang diduga telah membunuh sedikitnya tujuh orang, memakan otak mereka dan membuat sup dari alat kelamin mereka.


29 tersangka tersebut adalah bagian dari sebuah kelompok beranggotakan 1.000 orang yang dibentuk untuk memerangi para dukun yang dikabarkan menerapkan biaya sangat tinggi, seperti dilaporkan surat kabar The National.

Biaya dukun untuk menyebutkan penyebab kematian atau mengusir roh jahat biasanya sebesar 1000 kina (sekitar Rp4,4 juta), ditambah babi dan sekantong beras, namun ada juga yang menuntut hubungan seks sebagai imbalannya.

“Ini bertentangan dengan etika dan moral tradisi kami bagi seorang dukun untuk melakukan hubungan intim dengan istri orang atau remaja putri,” kata salah seorang pemimpin kultus tersebut di wilayah Tangi, pedalaman provinsi Madang di pesisir timur laut Papua Nugini.

"Hal itu adalah penyebab utama frustrasi yang mengarah pada pembentukan sebuah kelompok untuk memburu para dukun tersebut.”

"Seiring berjalannya waktu, saat para tersangka dibebaskan untuk melanjutkan tugas sebagai dukun, kami sudah bosan dan muak."

Ada sebuah keyakinan luas di Papua Nugini, di mana banyak orang tidak menerima sebab-sebab alamiah untuk menjelaskan sebuah kemalangan, sakit, kecelakaan, atau kematian.

Warga lokal bertekad untuk membalas dendam kepada para dukun yang mencari keuntungan, dengan melakukan pelatihan supranatural dari kepala desa dan menggunakan pisau mereka yang sudah “diisi” untuk memburu dan membunuh tujuh orang sejak April, kata laporan tersebut.

“Kami makan otak mereka dan mengambil bagian tubuh mereka seperti hati, jantung, alat kelamin, serta bagian tubuh lainnya dan dibawa ke hausman (rumah tradisional ), untuk kepala pelatih kami guna menciptakan kekuatan yang bisa digunakan para anggota,” kata salah satu dari mereka yang ditangkap.

Petugas polisi melakukan razia di desa Biamb pada pekan lalu dan menahan 29 orang, delapan diantaranya adalah wanita.

Seorang ahli supranatural lokal yang dikutip surat kabar tersebut mengatakan bahwa cara kelompok itu beroperasi berbeda dari tradisi praktek hausman Papua Nugini, yang biasanya melatih orang-orang tertentu untuk memburu seorang sanguma (dukun).

"Tapi orang-orang ini tidak pernah membunuh dukun di siang hari, memutilasi, dan memakan daging, jantung, dan hati atau membuat sup dari alat kelamin para dukun tersebut," katanya.

"Ini gila dan kanibalisme kelompok itu telah melampaui budaya lokal."

Komandan polisi provinsi Madang, Anthony Wagambie mendesak para pengikut kelompok yang lain, yang diyakini berjumlah lebih dari 1.000, untuk menyerah.

"Ini adalah puncak masalah dan masih banyak yang harus dilakukan guna mendidik warga setempat untuk memberantas gerakan tersebut," katanya kepada The National.

"Polisi tidak bisa melakukannya sendiri. Hal ini membutuhkan upaya bersama dari pemerintah, lembaga-lembaga terkait, organisasi non-pemerintah, dan pihak gereja untuk bekerja sama,” tambahnya.

simber

Read more »

Jangan Sepelekan Kesehatan Rambut

Rambut menjadi salah satu bagian terpenting dari penampilan seseorang. Semua orang menginginkan memiliki rambut indah dan sehat.

Sayangnya, debu, polusi, stres, genetik dan kerusakan akibat bahan kimia dapat merusak kesehatan rambut. Tak hanya membuat rambut tampak kusam, namun juga menyebabkan berbagai masalah lain seperti rambut rontok hingga kebotakan.

Menurut dermatologist dr. Edwin Djuanda, dari Jakarta Skin Expert terdapat beberapa jenis penyakit rambut yang masih belum diketahui masyarakat.

Masyarakat perlu mengetahuinya agar mendapat pengobatan yang tepat demi mencegah permasalahan rambut yang semakin parah.
Telogen Efflucium (rambut rontok)

Rambut rontok sering kali dialami laki-laki dan perempuan. Biasanya, kondisi ini terjadi pada fase telogen yang menyebabkan rambut rontok hingga 300 helai tiap harinya. Telogen Efflucium dapat disebabkan oleh emosi atau stres hormonal, diet terlalu keras bahkan penggunaan obat. Karena penyebabnya bervariasi, disarankan untuk menemui ahli rambut atau dermatologist.

Alopecia Areata (botak berpitak-pitak)
Hingga kini, penyebab botak berpitak-pitak belum diketahui. Namun, pada orang tertentu bisa mengalaminya karena faktor genetik. Untuk mengatasinya, harus segera berobat ke dokter. Bila tidak cepat diobati bisa mengalami Alopecia Totalis. Meskipun begitu, wanita yang mengalami Alopecia Areata sangat jarang mengalami kebotakan total seperti pria.

Trichotillomania (kebiasaan cabut rambut)
Merupakan kebiasaan abnormal sering mencabuti rambut yang biasa dialami remaja puber usia 9-13 tahun bahkan anak balita.Terkadang, orang yang menderita penyakit ini dianggap memiliki gangguan kejiwaan sehingga perlu ditangani psikiater daripada harus menemui dermatologist.

Androgenic Alopecia (botak pada pria)
Bertambahnya usia menyebabkan volume rambut menipis pada bagian kepala belakang atas dan akhirnya terjadi kebotakan pada pria. Penyebabnya bermacam-macam, antara lain karena faktor genetik atau adanya faktor dihidrotestosteron (DHT) yang terlalu dominan. Kebanyakan dokter menyarankan untuk melakukan terapi, seperti penggunaan hair tonic atau bedah tanam rambut untuk mengatasi permasalahan ini.

Tinea Capitis (Jamur kulit kepala)
Gangguan ini disebabkan oleh infeksi jamur di kulit kepala. Infeksi jamur ini cenderung menyerang batang dan kelenjar rambut yang dapat menyebabkan kerontokan rambut kepala. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa gatal yang tidak nyaman. Segera temui dokter kulit atau dermatogist.

sumber

Read more »

Agar Anak Tak Mudah Sakit

Anak usia di bawah 13 tahun memang menjadi langganan terkena berbagai penyakit, seperti diare, demam, hingga flu. Sayangnya, para ibu menganggap hal ini wajar.

Menurut dr. Herbowo Soetomenggolo, SpA, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina menjelaskan bahwa seringnya anak sakit bisa disebabkan oleh 3 hal, yaitu anaknya sendiri, kumannya hingga lingkungannya.

Berikut ini beberapa tips agar anak tidak mudah tertular penyakit.

1. Gizi
Gizi tak hanya berpengaruh pada masalah berat badan. Gizi baik tentu saja akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak. Selain itu, imunisasi sejak kecil juga terbukti efektif mencegah penyakit-penyakit yang menyerang anak.

2. Perilaku
Anak harus diajarkan untuk menjaga kebersihan pribadi sejak dini. Contoh, anak sedang sakit harus menggunakan masker demi mencegah penyebaran virus melalui udara, membiasakan mencuci tangan pakai sabun dan tidak jajan sembarang agar dapat mencegah diare, hingga main ke mana-mana memakai sepatu untuk mencegah cacingan.

"Anak dalam tahap belajar dan kita sebagai orangtua harus memberikan contoh dan mengajarkan anak untuk menjaga kebersihannya. Sayangnya, masih banyak orangtua kurang peduli terhadap masalah ini," ungkapnya. 

3. Lingkungan
Penularan kuman dan bakteri lebih banyak terjadi di lingkungan keluarga dan setelahnya di sekolah. Sehingga, kita harus membatasi perkembangan kuman. Menurut dr. Bowo, kuman sebagian besar bisa mati hanya karena terkena paparan sinar matahari, namun polusi atau asap memperparahnya.

"Banyak orangtua yang merokok di dalam rumah, sehingga kumannya hidup terus di dalam rumah. Jadi, kalau anak sudah diajarkan untuk sehat maka lingkungannya juga harus dijaga agar tetap sehat," tegasnya.

sumber

Read more »

Cegah Penuaan Dini dengan Ritual Tidur yang Tepat

Hampir semua wanita tahu kalau tidur yang cukup, baik untuk kesehatan kulit. Tapi tahukah Anda posisi tidur yang salah justru bisa membuat kulit cepat keriput?

Saat tidur proses regenerasi sel kulit berlangsung. Pada saat tidur juga hormon kortisol penyebab stres berkurang sehingga kulit lebih sehat. Demikian pula melatonin — hormon antioksidan ini meningkat saat kita tidur. Hormon ini bermanfaat untuk melawan tanda-tanda penuaan dini bahkan kanker kulit.

Kolagen yang baik untuk kekenyalan kulit juga aktif diproduksi saat Anda tidur. Karena itu, tak ada salahnya setiap hari Anda berinvestasi pada tidur yang baik demi kesehatan kulit.

Posisi
Kerutan pada wajah bisa muncul akibat posisi tidur yang salah. Menurut The American Academy of Dermatology, sebaiknya kita sering-sering mengganti posisi tidur. Posisi yang sama terus-menerus bisa membentuk “garis tidur” di wajah.

Semakin lama garis tersebut semakin dalam dan sulit untuk hilang. Jika Anda suka tidur menghadap samping, sebaiknya jangan selalu menghadap ke arah yang sama. Posisi tidur terbaik untuk menjaga kekencangan kulit adalah posisi telentang. Kulit diuntungkan oleh efek gravitasi pada posisi ini karena bisa membantu menghaluskan kembali garis wajah yang terbentuk akibat aktivitas sehari-hari.

Sedangkan posisi tidur tengkurap dinilai kurang bagus karena posisi ini membuat kulit tertarik gravitasi ke arah yang salah yang bisa membuat Anda lebih cepat keriput. Selain itu, pastikan posisi kepala lebih tinggi dari jantung saat tidur — untuk mengurangi efek mata panda.

Peralatan tidur
Peralatan tidur yang tepat bisa mengurangi risiko alergi atau iritasi pada kulit. Jika memungkinkan, pilih kasur yang bisa mencegah serangga kecil bersarang di tempat tidur Anda. Biasanya Anda bisa menemukan fungsi ini di label yang terdapat pada kasur Anda.

Gigitan serangga kecil bisa menimbulkan reaksi iritasi atau alergi tergantung pada kondisi kulit. Duduk di tempat tidur dengan pakaian yang dipakai dari aktivitas luar, makan di tempat tidur, serta kegiatan-kegiatan lain di tempat tidur bisa berpotensi membawa kuman ke atas kasur Anda.

Tak hanya masalah kebersihan, peralatan tidur yang digunakan juga bisa berpengaruh terhadap munculnya garis-garis permanen pada wajah. Untuk menghindari hal ini, gunakan sarung bantal dari bahan satin. Bahan satin yang lembut tidak akan kusut dan menimbulkan cetakan pada wajah.

Bahan satin juga ramah untuk rambut karena tidak menyebabkan rambut kusut atau tertarik, dan mengurangi kerontokan.

Perawatan sebelum tidur
Jangan sepelekan mencuci muka dan membersihkan make-up sebelum pergi tidur. Pori-pori yang tersumbat saat tidur berisiko menyebabkan iritasi dan gangguan kulit. Pada siang hari, paparan sinar matahari, terpaan polusi, serta lapisan make up membuat kulit wajah terlalu “sibuk” dan sulit menyerap manfaat dari krim yang bermanfaat untuk kulit.

Pada malam hari kulit bisa menyerap secara maksimal manfaat krim yang bermanfaat untuk kulit. Karena itu tak jarang dokter kulit meresepkan krim malam yang penting untuk proses regenerasi kulit.

Pada saat tidur, terutama jika Anda tidur dengan pendingin ruangan, sebaiknya gunakan pelembap pada kulit. Minyak zaitun merupakan pilihan pelembab yang baik untuk digunakan pada kaki, tangan, maupun wajah saat akan tidur. Oleskan pada kaki lalu tutupi dengan kaus kaki agar efeknya bisa terserap secara maksimal. Ritual ini sangat efektif untuk memperbaiki kulit kaki yang kerap pecah dan kering akibat beraktivitas seharian.

Suasana kamar

Tidur yang paling baik adalah dengan suasana yang tenang dalam cahaya yang redup atau bahkan gelap. Hal ini karena salah satu hormon penting untuk kesehatan kulit hanya bekerja efektif dalam cahaya yang minim. Melatonin, hormon yang diproduksi secara maksimal oleh tubuh dalam suasana yang gelap. Karena itu, pastikan tutup tirai Anda dan matikan lampu untuk suasana tidur yang nyaman dan baik untuk kecantikan.

Selamat tidur!

sumber

Read more »

Menguak Fenomena Rambut Gimbal di Dieng

Secara etimologis, Dieng berasal dari dua kata dalam Bahasa Kawi. "Di" yang berarti pegunungan atau tempat, dan "hyang" berarti dewa. Maka, tidaklah heran jika Dieng merupakan satu areal tersakral di Jawa. Dataran tinggi yang terbelah di antara Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah, ini bisa dikatakan tempat bersemayamnya dewa-dewi.Masyarakat yang mendiami kawah raksasa gunung purba dengan ketinggian lebih dari dua ribu meter di atas permukaan laut ini masih memegang teguh tradisi nenek moyang. Terlepas dari semua itu, Dieng memiliki banyak keunikan. Satu di antaranya adalah fenomena anak berambut gembel atau gimbal. Cerita rakyat setempat menyebutkan, anak gimbal adalah titipan Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan. Sementara cerita lain meyakini anak-anak tersebut merupakan titisan Ki Ageng Kolo Dete dan Nini Ronce Kolo Prenye--sepasang leluhur pendiri perkampungan Dieng.
Fenomena anak berambut gimbal di Dieng bukan disebabkan faktor genetik atau turun-temurun. Mereka terlahir normal. Tak ada yang bisa memprediksi kapan dan anak siapa yang mendapat anugerah itu. Hanya saja, mereka punya kesamaan. Sebelum rambut terpilin tak terurus, anak gimbal menderita demam tinggi disertai kejang dan mengigau. Dari sisi medis, fenomena ini sulit dijelaskan.
Keseharian anak berambut gimbal di Dieng tak jauh berbeda dengan anak kebanyakan. Namun, mereka cenderung lebih aktif, agak nakal, dan sedikit keras kepala. Mereka kerap menyendiri. Kepercayaan setempat meyakini anak itu tengah bercengkerama dengan mahluk gaib yang menyertainya. Tapi, tak selamanya rambut gimbal itu memahkotai mereka. Ada ritual pemotongan yang harus dilakukan. Sebab, ada kepercayaan jika dibiarkan hingga remaja maka akan membawa musibah bagi si anak dan keluarganya.
Upacara ruwatan pemotongan rambut gimbal di Dieng Kulon dipimpin pemangku adat Mbah Naryono. Sebelum prosesi dilangsungkan, si mbah dan sesepuh desa melakukan ritual napak tilas. Ritual berupa doa digelar di beberapa tempat sakral agar ruwatan berjalan lancar. Candi Dwarawati, Kompleks Candi Arjuna, Sendang Maerokoco, Kompleks Pertapaan Mandalasari di Telaga Warna, dan Kawah Sikidang merupakan tempat-tempat yang disambangi.
Saat hajatan ruwatan pencukuran dimulai, sesepuh desa mempersiapkan berbagai sesajian dibantu warga desa. Sajen itu antara lain nasi tumpeng tujuh macam dan tak lupa gunungan hasil bumi warga sekitar Dieng. Anak-anak berambut gimbal mengenakan ikat kepala kain putih, pertanda niat suci agar berkah dan rezeki bakal datang setelah rambut gimbal dipotong.
Arak-arakan mengelilingi kampung disertai dengan kesenian tradisional berupa musik tek-tek bambu asri, barongsai, dan rampakyakso, agar seluruh desa mendapat berkah. Anak berambut gimbal satu per satu memasuki Sendang Maerokoco dengan dinaungi payung robyong. Sumber mata air kuno di kompleks percandian itu pun dibatasi kain kafan putih yang bermakna batas suci.
Setelah prosesi penjamasan, rambut si anak dicuci. Mereka diarak ke depan Candi Arjuna, tempat prosesi pencukuran dilaksanakan. Tokoh masyarakat yang didampingi sesepuh desa mengambil peran memangkas. Pemotongan rambut diyakini mengusir mahluk gaib keluar dari tubuh si anak. Selanjutnya, setelah benda permintaan diserahkan kepada si anak, rambut yang telah dipotong dan sejumlah sesajen dilarung. Lokasinya di Telaga Warna yang mengalir ke Sungai Serayu.
Sungai Serayu berhilir ke Pantai Selatan atau Samudera Hindia. Pelarungan ini menyimbolkan pengembalian rambut titipan tersebut kepada Nyi Roro Kidul agar bala atau kesialan berganti menjadi rezeki.

sumber

Read more »