Sekarang kita lihat seperti halnya berita dari kompas.com berikut ini., Hermes Joni, mantan Kepala Bappeda Kota Medan divonis bersalah karena turut melakukan korupsi dana penyusunan Master Plan Kota Medan 2016 pada tahun 2006 yang merugikan negara sebesar Rp 1,52 miliar, dan di dihukum 18 bulan penjara. Jaksa penuntut umum (JPU) Sri Wahyuni, yang menuntutnya dengan hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp 50 juta subsider 1 bulan penjara serta membayar uang pengganti Rp 516 juta.
Apa yang anda simpulkan dari 2 artikel diatas.? Dua pekerjaan dimana mereka sama-sama memanipulasi., manipulasi foto dan dengan manipulasi uang negara. Mengapa tersangka yang memanipulasi uang negara dihukum lebih ringan.? Mengapa Yogi Samtani dihukum lebih berat.? Mungkinkah pengadilan tersebut hanya rekayasa belaka.?
Jaman sekarang, tak ada uang mending diem aja. Sedikit bergerak hukuman berat menanti. Hal tersebut bisa kita telaah bahwa hukum di Indonesia masih sangat lemah. Sempat ada kabar kalau KORUPTOR SEBAIKNYA DIHUKUM MATI. Pasti banyak masyarakat yang mendukung. Mengapa hal tersebut tidak bisa direalisasi.? Ujung-ujungnya pengadilan yang seharusnya bisa adil., ternyata juga menyimpan sedikit komisi dari si koruptor. Dan Mereka Takut kalau posisi jabatan mereka dipandang rendah karena menjebloskan TEMAN mereka yang jadi KORUPTOR.
Bersyukurlah kalian para pejabat yang masih diberi hati nurani. Kami dari Kaum-kaum masyarakat yang tertindas sangat berterimakasih kepada Tokoh-tokoh Indonesia yang bersih, jujur dan adil. Kami hanya ingin Indonesia Bersih dari koruptor. Kami ingin Rakyat Indonesia bisa lebih maju. Dan Hukum Alam masi bekerja dengan baik., Hukum Tuhan masih mau bersahabat. Sempat kemarin saya melihat tulisan ini *(saya copas tanpa ada perubahan) Selamat untuk anda PARA KORUPTOR YANG MASIH BELUM TERTANGKAP. SEMOGA CEPAT MOD*R DARI MUKA BUMI.
mungkin si pembuat kalimat tersebut sangat muak dengan koruptor.
0 komentar:
Posting Komentar