banner ads banner ads banner ads banner ads

Selasa, 06 Maret 2012

Awas.. Kutu Kelamin Banyak Ditularkan Kaum Hawa

KUTU kelamin hidup di permukaan organ intim yang kurang higienis. Karena organ intim wanita lebih lembap dibandingkan pria, sehingga kutu kelamin ini lebih potensi bersumber dari wanita dan ditularkan ke pria. 

Dr dr Nur Rasyid menjelaskan, bahwa kutu ini lebih sering muncul di daerah kemaluan wanita karena kadar kelembapannya.

"Daerah kemaluan wanita lebih lembap. Sehingga kemungkinan lebih besar hidup jika kebersihannya kurang terjaga. Tetapi pria yang tidak menjaga kebersihan daerah intimnya juga sama besar potensinya terserang," paparnya.

Seperti kutu rambut, penularan kutu kelamin atau kutu pubis dapat terjadi pada lingkungan yang tidak bersih. Kutu ini bisa menular pada pakaian yang dipakai secara bergantian, tetapi kebersihannya tidak terjaga.

"Kutu ini bisa menular tidak hanya karena hubungan seksual saja, tapi juga pada lingkungan yang tidak bersih. Misalnya pada sprei. Kutu bisa tertinggal dari satu orang yang terinfeksi dan berpindah tempat ke orang lain. Atau paling mudah pada sarung. Orang kan setelah pakai sarung berlama-lama untuk tidur misalnya, tidak langsung dicuci. Selain itu bisa juga dari handuk yang dipakai bergantian," jelas Ketua Asri Urology Center di Rumah Sakit Asri, Jakarta.

Menurutnya, kutu pubis menempel pada pangkal batang rambut pubis dan dapat terlihat oleh mata. Cara mencegah kutu pubis ini sama seperti menjaga diri dari kutu di tubuh lainnya, yaitu menjaga kebersihan badan secara keseluruhan, khususnya bagian organ intim.

Kendati demikian, sambungnya, kutu pubis ini tidak akan menyebabkan kemandulan pada pria atau wanita yang terserang.

"Dampaknya hanya akan gatal-gatal pada kulit luar kelamin. Tapi kutu itu tidak akan masuk ke organ intim dan akan mati kalau masuk. Jadi tidak akan menyebabkan penurunan kesuburan," tandasnya.


Cara Tepat Cegah Kutu di Organ Intim

SAMA seperti kutu rambut, penularan kutu kelamin atau kutu pubis dapat terjadi pada lingkungan yang tidak bersih. Kutu ini bisa menular pada pakaian yang dipakai secara bergantian, tetapi kebersihannya tidak terjaga.
 
“Penularannya sama seperti kutu rambut, tapi kutu ini beda tipe. Kutu ini hanya menempel pada rambut kelamin, tidak akan menyebar pada rambut di kepala. Karena dia menempel pada rambut yang bertekstur tebal dan kasar. Kutu ini bisa menular tidak hanya karena hubungan seksual saja, tapi juga pada lingkungan yang tidak bersih. Misalnya, pada sprei. Kutu bisa akan tertinggal dari satu orang yang terinfeksi dan berpindah tempat ke orang lain. Atau paling mudah pada sarung. Orang kan kalau setelah pakai sarung berlama-lama untuk tidur misalnya, tidak langsung dicuci," tutur Dr dr Nur Rasyid SpU.

Menurutnya, kutu pubis menempel pada pangkal batang rambut dan dapat terlihat oleh mata. Cara mencegah kutu pubis ini sama seperti menjaga diri dari kutu di tubuh lainnya, yaitu menjaga kebersihan badan secara keseluruhan, khususnya bagian organ intim.

Kendati demikian, dokter Nur memastikan, kutu pubis ini tidak akan menyebabkan kemandulan pada pria atau wanita yang terserang.

"Dampaknya hanya akan gatal-gatal pada kulit luar kelamin. Tapi kutu ini tidak akan masuk ke organ intim, dan akan mati kalau masuk. Jadi tidak akan menyebabkan penurunan kesuburan," jelas Ketua Asri Urology Center di Rumah Sakit Asri, Jakarta ini.

Untuk mengobatinya, lanjutnya, kutu pubis ini bisa dihilangkan dengan cara membersihkan rambut di organ intim menggunakan sampo pembasmi kutu. "Cara mengobatinya bisa menggunakan sampo antikutu sama seperti untuk kutu rambut, dicuci hingga bersih. Atau bisa juga dengan mencukur terlebih dahulu semua rambut pubis," tambahnya memastikan bahwa kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya tidak terlibat dalam penyebaran kutu pubis ini.


sumber 1
sumber 2

0 komentar:

Posting Komentar