banner ads banner ads banner ads banner ads

Selasa, 06 Maret 2012

Mau beli Bajaj Pulsar??? pikir pikir dulu deh

Pada saat pertama kali di muncul di Indonesia melalui ATPM BAI tahun 2006, Bajaj Pulsar 180 langsung menarik perhatian saya, dari desain yang sangat modern berbeda dengan desain motor sport yang berada di pasaran pada saat itu.

Setahun kemudian saya akhirnya membelinya Pulsar 180, tidak diragukan lagi kualitas dari motor tersebut sangat baik dan handal. Dari tahun 2007 hingga 2011, saya memiliki motor tersebut selain untuk saya gunakan harian saya juga gunakan
dalam memfasilitasi hobi saya yakni travelling. Tercatat, berbagai daerah telah saya capai mengendarai motor tersebut, dari bagian selatan di pulau Sumatera hingga pulau Lombok di bagian timur Indonesia.

Pertengahan tahun 2011, saya mengganti Pulsar 180 saya dengan Pulsar 220, setelah melihat berbagai review dan mencobanya sendiri pada saat launching di Sirkuit Sentul, Jawa Barat. Performa dan fitur yang dimiliki oleh Pulsar 220 sangat memuaskan untuk saya, saya pun berhasil mengendarai motor baru saya hingga Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, di bulan September 2011 (http://haryowidodo.wordpress.com/about/eastxpedition-2011/).

Karena puas akan performanya saya pun merencanakan untuk mengendarai Pulsar 220 tersebut lintas negara ke Malaysia pada tahun 2013 nanti. Namun, pada awal tahun 2012 tepatnya 2 Januari 2012, saya mengalami kecelakaan motor yang mengakibatkan beberapa parts yang harus diganti, yakni:
- Spakbor belakang
- Swing arm
- Footstep sebelah kanan
- Tuas injak rem belakang
- Master rem belakang

Saya memang sering mendengar akan after sales service dan ketersediaan spare parts yang banyak mendapat komplain dari pengguna, dari ketersediaan yang spare parts yang selalu kosong sehingga kita harus meng-inden selama satu bulan untuk sebuah part.

Dan hal itu memang benar adanya dalam contoh kasus saya untuk mendapatkan spakbor belakang, swing arm, footstep, tuas rem kaki saya harus menunggu kurang lebih satu bulan untuk mendapatkan barang barang tersebut. Yang lebih parah adalah untuk mendapatkan satu buah master rem belakang Pulsar 220 hingga saat ini saya belum mendapatkan kabar kapan barang tersebut tersedia.

Hampir dua bulan saya mencari di tida dialer utama di Jakarta (Fontana, JAR dan BAS) barang belum ada. Saya sangat kecewa karena barang tersebut adalah salah satu piranti keselamatan utama, ditambah parah dengan statement salah satu pegawai
dealer yang mengatakan, "Rem depan kan masih berfungsi pakai saja sambil menunggu master rem belakang tersedia." Pernyataan yang sangat konyol dan tidak bertanggung jawab!!

Kapan hal ini akan terus berlanjut? Bajaj Auto Indonesia (BAI) sibuk jualan namun tidak bisa menyediakan after sales yang baik. Dari hari ke hari kualitas after sales kian menurun. Apakah ini risiko karena harga motor yang sangat murah dibanding motor lain yang sekelas?

BAI sendiri sekarang yang membuat imej bahwa Pulsar adalah produk sekali pakai buang, karena tidak bisa menyediakan spare parts terutama parts yang berhubungan dengan kesalamatan si pengendara. Dengan pergantian pimpinan utama BAI pun tidak ada perbaikan sama sekali! Kembali saya tekankan dengan pergantian pimpinan malah membuat kondisi makin buruk.

Saya cinta dengan Pulsar karena ketangguhan dan kehandalannya, namun oleh karena ketidakmampuan ATPM dalam servisnya kepada konsumennya, membuat saya berpikir kembali.

Mau beli Bajaj Pulsar??? pikir pikir dulu deh.


sumber

0 komentar:

Posting Komentar