Sudah sampai bosan bangsa ini mendengar, melihat, dan merasakan kebijakan kenaikan harga BBM. Sudah lebih dari 11 kali sejak pemerintahan orde baru, harga BBM naik mengikuti harga minyak dunia.
Sementara ketika harga BBM naik, pasti berakibat pada bertambahnya kesengsaraan masyarakat miskin, masyarakat yang juga secara sah memiliki kekayaan alam dan sumber daya yang sangat vital, seperti tertuang dalam UUD 1945 pasal 33.
Indonesia, negeri yang kaya ini, yang dulunya sebagai Negara pengekspor minyak sekarang terkapar menjadi Negara net-importer minyak karena ketidakmampuan pemerintah untuk mengelolanya. Sungguh miris. Sementara kita tahu, sumber cadangan minyak kita masih berlimpah, belum jika bicara mengenai sumber energi gas alam, panas atau geotermal, dan lainnya. Indonesia terancam mati di negerinya sendiri. Ya, Indonesia sedang darurat energi!
Revolusi Hitam
Indonesia memiliki kekayaan yang tak terhitung banyaknya. Namun miris, negeri ini tak mampu untuk sedikitnya, mencicipi kenikmatan kekayaan itu. Istilah “emas hitam” adalah sebutan untuk kekayaan alam dalam bentuk minyak bumi, yang biasa kita konsumsi dalam bentuk BBM, baik bersubsidi maupun non-subsidi.
Selama ini, BBM bersubsidi sangatlah berharga bagi rakyat kecil walau pemerintah mengatakan mereka bukanlah pengguna terbanyak. Namun kita tahu, masyarakat pasti akan menerima dampak yang besar ketika BBM naik. Pemerintah gagal mengelola energi bangsa, pemerintah gagal untuk mampu membaca kondisi ekonomi politik dunia, dan bahkan membebek dengan dikte dari pasar global. Maka, revolusi (emas) hitam adalah tindakan kita untuk menuntut pemerintah agar negara mampu mengolola energi secara mandiri dan optimal. Bukan atas bagi hasil dengan usaha asing yang kita tahu menguntungkan pihak sebelah.
Lelah rakyat mendengar celotehan dan perdebatan para politisi, birokrat, maupun akademisi pembebek yang berbicara mengenai BBM. Bagi kami, bukanlah bentuk apologi dan janji pemerintah yang kami nanti atau kebusukan para politikus yang dengan wajah sok peduli memperjuangkan nasib rakyat kecil. Kami butuh bukti, bahwa ternyata hari ini, nelayan kesulitan melaut karena ketidakterjangkauannya memakai solar, ibu-ibu rumah tangga yang menjerit ketika harga sembako naik, atau masyarakat di kota besar yang kesulitan menemukan moda transportasi yang memadai.
Jangan salahkan kami jika rakyat banyak menggunakan kendaraan pribadi karena pemerintah tak mampu menyediakan moda transportasi yang aman dan memadai. Maka, revolusi hitam adalah tuntutan kita agar pemerintah tidak lepas tangan terhadap nasib rakyat dalam memutuskan kebijakan. Terlebih menjadikan putusan kebijakan sebagai alat politik untuk membohongi rakyat Indonesia, bosan kita!
Kami tak ingin berbicara memakai otot, mahasiswa tak mau mengepalkan tangan untuk mengancam atau membakar ban maupun fasilitas umum, dan bangsa ini tak ingin negeri dan demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah menjadi hancur lebur. Maka, dengarlah seruan kami wahai pemerintah. Anda harus mengakui diri telah gagal mengurus negeri ini. Maka, perbaikilah secepatnya.
Sediakan bagi kami yang ada di kota besar dengan moda transportasi yang memadai. Sikat habis para korporat dan mafia pengemplang pajak serta komprador-komprador yang memakan uang rakyat. Tindak tegas mereka, pejabat yang menghabiskan uang negara dengan alasan perjalanan dinas dan proyek tak jelas. Maka, revolusi hitam adalah ajakan untuk kita bersama mengawasi jalannya pemerintahan, mengawasi jalannya kebijkan. Karena kita bosan, negeri ini hanya di kelola oleh orang orang bodoh dan tak bernurani!
Cukup sudah bangsa dan generasi ini menguras kekayaan negeri tanpa kompromi. Mari sudahi diri memakai dan menguras energi tanpa perhitungan dini. Anak cucu kita juga memiliki hak untuk menikmati kekayaan negeri, bukan menikmati warisan hutang negeri.
Pak polisi, berantas mereka yang selama ini menyelundupkan puluhan ribu barel minyak negeri dan mereka yang termasuk orang kaya, janganlah gunakan BBM bersubsidi. Sementara kita semua yang tergantung dengan energi minyak, cobalah beralih dan mendukung perlaihan energi yang dikonversi, baik energi gas alam, surya, geotermal, maupun energi lain yang banyak terhampar di negeri ini. Maka, revolusi hitam pulalah, tuntutan kita kepada pemerintah untuk peduli mengkonversi energy demi masa depan Indonesia yang cinta terhadap bumi pertiwi. Dan revolusi hitam adalah ajakan kepada kita semua untuk menggunakan energi secara cerdas dan peduli.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar