banner ads banner ads banner ads banner ads

Sabtu, 30 Juni 2012

Dampak Bekerja Terlalu Lama bagi Wanita Hamil

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ibu hamil yang bekerja lebih dari 25 jam perminggunya cenderung memiliki bayi yang lebih kecil. Berat bayinya hanya berkisar 2 kilogram, artinya ini cenderung di bawah rata-rata bayi yang baru lahir.

Peneliti juga menemukan hubungan antara lamanya wanita hamil yang berdiri saat bekerja dengan ukuran bayinya ketika lahir. Dilansir dari Dailymail, pada umumnya wanita yang lebih sering berdiri saat bekerja, seperti mengajar atau menjual barang, lebih mungkin memiliki anak dengan ukuran kecil.

Salah satu penjelasannya adalah pekerjaan yang menuntut fisik dapat mengurangi aliran darah ke plasenta. Sehingga ini juga berimbas pada pembatasan jumlah nutrisi dan oksigen yang mengalir ke janin.

Para ahli belum menemukan mengapa lamanya waktu kerja di kantor akan memberikan efek yang sama. Mereka menduga salah satu penyebabnya karena stres.

Meskipun ukurannya lebih kecil, bukan berarti sang bayi tidak dalam kondisi yang sehat. Namun mereka juga memiliki resiko yang lebih tinggi terkait masalah pernapasan, kelainan jantung dan kondisi yang mempengaruhi pencernaannya.

Para ahli juga membuktikan bahwa, bayi tersebut juga memiliki resiko lebih tinggi pada masalah perkembangannya dan kesulitan untuk mempelajari sesuatu di kemudian hari.

Para peneliti dari Pusat Medis di Universitas di Rotterdam, Belanda mensurvei 4680 ibu hamil yang tengah hamil 30 minggu. Mereka ditanya tentang berapa jam bekerja perminggunya dan seberapa sering mereka menghabiskannya dengan berdiri.

Hasilnya, mereka yang bekerja lebih dari 25 jam seminggu memiliki bayi dengan berat sekitar 1,48 - 1,98 kg. Serta lingkar kepala hampir 1 cm lebih pendek. Hasil tersebut sama dengan wanita hamil yang menghabiskan waktu bekerja sambil berdiri, selama kehamilannya. Tentu saja ini kurang dari rata-rata yang seharusnya.

Para penulis studi dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine menyampaikan bahwa perusahaan harus lebih banyak membuat wanita hamil dapat bekerja senyaman mungkin.

"Mengoptimalkan lingkungan kerja sangatlah penting sejak para perempuan pada usia reproduksi dalam angkatan kerja semakin meningkat," ujar para peneliti.

Mereka menyebutkan bahwa langkah pencegahannya adalah mengurangi waktu bekerja mereka, misalnya ada pergantian jam kerja, berdiri, mengangkat barang yang berat atau mengurangi kebisingan. Hal ini telah terbukti bisa mengurangi resiko kelahiran yang merugikan.

Dr Jenny Myers, dari Pusat Penelitian Ibu dan janin di Universitas Manchester Kesehatan mengatakan, "Efek yang diamati tidak cukup meningkat secara dramatis pada terbatasnya sejumlah pertumbuhan bayi, tapi ini tidak diketahui apakah ada perubahan yang akan terjadi secara signifikan dalam jangka panjang.”


sumber

0 komentar:

Posting Komentar