Sebuah riset kembali menemukan manfaat musik bagi perkembangan otak
bayi. Kajian para ilmuwan dari McMaster University mengindikasikan,
melatih anak sejak dini bermain musik dapat memberikan manfaat, bahkan
sebelum mereka dapat berjalan atau bicara.
Peneliti menemukan
bahwa bayi berusia satu tahun yang berpartisipasi dalam kelas musik
interaktif bersama orang tua mereka cenderung lebih sering tersenyum,
berkomunikasi lebih baik dan menunjukkan respons otak yang lebih prima
terhadap musik.
"Sebelumnya, banyak riset tentang pelatihan musik
hanya berfokus pada anak yang berusia lebih tua," kata Laurel Trainor,
selaku direktur McMaster Institut for Musik and the Mind.
"Hasil
penelitian kami menunjukkan bahwa otak bayi mungkin sangat plastik
(elastis) berkaitan dengan paparan musik," ujar Trainor yang
mempublikasikan temuannya dalam jurnal ilmiah Developmental Science and Annals of The New York Academy of Sciences..
Dalam
risetnya, Trainor bekerjasama dengan David Gerry, seorang pengajar
musik dan mahasiswa pascasarjana, yang menerima penghargaan dari Yayasan
Grammy tahun 2008 untuk mempelajari efek dari pelatihan musik pada
bayi. Dalam studi terakhirnya, Trainor dan Gerry melibatkan selompok
bayi dan para orang tua untuk berpartisipasi dan menghabiskan waktu
selama enam bulan mengikuti kelas musik setiap minggunya. Kelas musik
tersebut terbagi kedalam dua jenis.
Pada kelas interaktif
pertama, orang tua dan bayi terlibat dalam segala hal tentang musik
seperti misalnya bernyanyi dan bermain alat musik. Orang tua dan bayi
juga saling bekerja sama untuk belajar bermain instrumen perkusi,
bergantian dan menyanyikan lagu-lagu tertentu.
Di kelas musik
lainnya, bayi dan orang tua bermain berbagai jenis mainan atau boneka
sambil mendengarkan iringan musik sebagai latar belakang. Sebelum kelas
dimulai, semua bayi telah menunjukkan komunikasi dan perkembangan sosial
yang sama.
"Bayi yang berpartisipasi dalam kelas musik
interaktif bersama dengan orang tua mereka memiliki sensitivitas dalam
mengenali struktur nada," kata Trainor.
"Sementara bayi yang
hanya pasif mendengarkan musik tidak menunjukkan preferensi yang sama.
Bahkan otak mereka merespon musik secara berbeda. Bayi dari kelas musik
interaktif menunjukkan respons otak yang lebih besar terhadap alunan
nada pada musik," ujarnya.
Bayi dari kelas musik interaktif juga
dapat merangsang keterampilan komunikasi yang lebih baik di awal,
seperti menunjuk benda-benda yang berada di luar jangkauan, atau
melambaikan tangan. Secara sosial, bayi-bayi juga tersenyum lebih
banyak, lebih mudah untuk ditenangkan, dan sedikit mengalami gangguan
bila ada hal-hal yang dianggap asing oleh mereka.
"Ada banyak cara untuk agar orang tua dapat terhubung dengan bayi mereka," kata koordinator studi, Andrea Unrau.
"Hal
terbesar tentang musik adalah semua orang menyukainya dan semua orang
bisa belajar permainan musik interaktif yang sederhana secara
bersama-sama," tutupnya.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar