Meskipun tidak membicarakannya secara gamblang, beberapa perempuan khawatir dengan ukuran alat vital dan pengaruhnya terhadap kenikmatan seksual, terutama setelah melahirkan.
Sayangnya, penelitian yang mengeksplorasi hal ini masih sedikit karena ada begitu banyak variabel yang bermain dalam seksualitas perempuan.
"Pemahaman mengenai ukuran vagina yang berkaitan dengan fungsi seksual masih kurang. Tapi dalam 10 - 15 tahun terakhir, perhatian mengenai isu ini telah makin meningkat," kata Christopher Tarnay, MD, direktur divisi perempuan dan bedah rekonstruksi di University of California Los Angeles seperti diansir WebMD.
Vagina adalah organ yang sangat elastis. Dinding vagina mirip dengan perut, yaitu memiliki anatomi yang dapat melipat bila tidak digunakan, kemudian melebar bila diperlukan. Perubahan ini terjadi untuk mengakomodasi apa pun yang terjadi pada vagina. Vagina dapat memanjang hingga 2 kali lipat ketika dirangsang. Sedangkan daerah yang dianggap penting untuk merespon rangsangan seksual adalah sepertiga bagian luar.
Kebanyakan masalah yang dialami perempuan adalah ketidaknyamanan saat berhubungan seks. Gangguan ini biasanya dialami ketika vagina terlalu pendek atau mengalami prolaps, yaitu ketika rahim, kandung kemih, atau organ lain jatuh dari tempatnya. Gangguan ini biasanya dialami setelah melahirkan.
Yang banyak menjadi kekhawatiran biasanya adalah apa yang disebut hiatus atau lubang vagina. Keluhan ini biasanya berasal dari pasien yang habis melahirkan. Keluhan ini digambarkan sebagai terjadinya perubahan fungsi seksual, vagina terasa longgar dan kurang puas dalam bercinta.Gangguan ini agaknya lebih terkait dengan melemahnya otot di daerah panggul. Untuk mengatasinya, perempuan bisanya dianjurkan melakukan senam Kegel.
"Perempuan yang mampu mengkontraksikan otot-otot dasar panggul dapat meningkatkan atau mengurangi ukuran hiatus. Peningkatan nada otot dasar panggul dapat mengurangi kelonggaran vagina. Latihan Kegel sangat efektif untuk memperkuat otot-otot ini dan biasanya dapat meningkatkan kualitas seks," kataTarnay.
Namun kekhawatiran tentang ukuran dan perubahan vagina dari waktu ke waktu adalah fokus perhatian yang salah. Faktor-faktor seperti pelumasan yang cukup, gairah dan hubungan yang baik dengan pasangan memiliki dampak yang lebih besar pada kenikmatan seksual bagi perempuan.
Sebuah penelitian tahun 2010 yang dipublikasikan dalam International Urogynecology Journal mencoba mencari jawaban pertanyaan ini. Para peneliti menggunakan catatan medis, tes dan kuesioner dari 500 orang pasien ginekologi berusia 40 tahun ke atas untuk melihat apakah ada hubungan antara panjang vagina, ukuran bukaan vagina dan kepuasan seksual.
Para peneliti menemukan bahwa gairah, orgasme, rasa sakit dan kepuasan seksual tidak terkait dengan ukuran vagina. Sebaliknya, prediktor terbaik untuk melihat apakah perempuan sudah tidak aktif secara seksual adalah usia lanjut, kegemukan dan tidak memiliki hubungan atau komitmen dengan seseorang.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar