Dokter gigi menganggap kondisi mulut dan gigi anak-anak usia pra sekolah merupakan zona yang paling mengerikan. Menurut para dokter, hal itu terjadi karena orangtua mempercayai satu mitos ini. Apa itu?
"Mitos yang dipercaya selama bertahun-tahun adalah, gigi anak adalah gigi bayi yang akan lepas suatu hari nanti," ujar Dr. Amr Moursi, Kepala Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi New York University College pada ABC News.
Mitos tersebut membuat orangtua membiarkan anak-anak mereka tidur tanpa gosok gigi terlebih dulu. Tidak sedikit juga orangtua yang mengizinkan anak mengonsumsi minuman manis sebelum tidur, seperti teh, susu dan jus. Tak sampai di situ, banyak juga orangtua yang membiarkan anak-anak mereka menggosok gigi tanpa pasta gigi. Padahal sesuai rekomendasi dokter gigi, setelah berusia dua tahun, anak harus menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Dikatakan Dr. Amr Moursi, kepercayaan pada mitos di atas terjadi pada seluruh keluarga, baik itu yang kaya atau miskin. Semua orangtua lupa fakta bahwa sebenarnya perawatan gigi anak sudah harus dimulai ketika mereka mulai memiliki gigi pertama.
Kealpaan para orangtua tersebut, akhirnya membuat gigi dan mulut anak, terutama yang berusia pra sekolah, kondisinya sudah sangat parah. Sehingga nantinya masalah gigi itu membahayakan gigi dewasa anak.
Dokter gigi lainnya, Dr. Jonathan D. Shenkin asal Maine, Amerika Serikat, mengisahkan tentang betapa mengerikannya kondisi gigi anak-anak zaman sekarang. Ia menceritakan, baru-baru ini memeriksa seorang pasien anak perempuan berusia empat tahun. Hari itu adalah kunjungan dokter gigi pertama si anak. Dalam kunjungan pertama tersebut, Dr. Jonathan sudah menemukan enam lubang kecil di giginya.
Ibu anak tersebut yang ikut menemani putrinya merasa dia sudah melakukan hal yang benar. Pada sang dokter, si ibu mengatakan, anaknya sudah menggosok gigi dua kali sehari dan tidak suka minum minuman manis. Namun ketika ditanya apakah si anak memakai pasta gigi yang mengandung flouride, si ibu mengatakan putrinya baru saja menggunakan pasta gigi jenis tersebut.
"Menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung flouride sangat penting," tegas Dr Jonathan. Setelah hal itu dilaksanakan, orangtua harus memperhatikan apa yang dimakan dan diminum anak. Meskipun orangtua merasa sudah memberikan anak minuman dan makanan sehat, belum tentu semuanya bebas gula.
Menurut Dr. Jonathan, sebaiknya orangtua juga jangan menunggu anak sampai berusia pra sekolah untuk membawa mereka ke dokter gigi. Hal itu karena pada usia tersebut biasanya gigi anak sudah mulai berlubang sehingga sulit untuk melakukan pencegahan.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar