banner ads banner ads banner ads banner ads

Kamis, 15 Maret 2012

Narkoba, Gangguan Jiwa, dan Permasalahannya

Tertangkapnya anak artis senior Rano Karno yang saat ini menjadi wakil gubernur Banten kembali menambah kasus penggunaan narkoba di kalangan anak-anak muda.
Banyak hal yang menjadi pemicu penggunaan narkoba di kalangan anak-anak muda. Keinginan mencoba hal baru, bisa jadi salah satu yang paling sering diungkapkan para pemerhati masalah sosial. Namun, jangan juga dilupakan adanya masalah kepribadian atau bahkan gangguan kejiwaan yang bisa dialami si anak muda yang membuatnya rentang terjerumus narkoba. Seperti yang diberitakan, Raka, anak Rano Karno ini, dianggap menggunakan narkoba karena masalah kejiwaannya.

Kondisi kepribadian yang dikatakan tertutup dan kehidupan masa kanakkanak yang penuh tekanan,bisa menjadi dasar masalah narkoba yang dihadapinya. Dalam pemberitaan sejumlah media massa dikatakan bahwa Raka pernah berkonsultasi dengan psikiater karena masalah kejiwaannya. Depresi adalah diagnosis gangguan jiwa yang disebutsebut dalam beberapa pemberitaan tersebut terkait kondisi kejiwaan Raka.

Gangguan Jiwa dan Narkoba

Pemberitaan terkait masalah yang dialami anak Rano Karno ini menyebutkan bahwa dia pernah mengalami kejadian yang kurang nyaman pada masa kecil. Saat Raka kecil, di sekolahnya, banyak anak-anak yang meledek karena dia bukan anak kandung Rano Karno. Rano kemudian menambahkan bahwa anaknya ini mudah stres.Lebih lanjut bahkan Rano mengatakan anaknya ini menderita suatu gangguan kejiwaan yang disebut gangguan bipolar.

Dia menyebutkan bahwa sifat Raka mudah stres,mudah sedih,dan labil. Gangguan bipolar sendiri adalah gangguan suasana perasaan yang dikarakteristikan dengan suatu kondisi suasana perasaan atau moodyang berubahubah. Kadang sedih sekali dan kadang gembira luar biasa. Gangguan bipolar memang banyak dihubungkan dengan kondisi kejiwaan terkait lainnya. Banyak jurnal penelitian mengatakan, salah satu yang paling sering terjadi pada pasien gangguan bipolar adalah penyalahgunaan zat atau narkotika.

Kondisi penggunaan zat terlarang, seperti alkohol dan narkotika stimulan, seperti ekstasi, kokain, dan metamfetamin, memang terkait dalam kondisi perjalanan gangguan bipolarnya. Orang dengan gangguan bipolar sering mengalami mood yang berubah-ubah. Ketika depresi, orang yang mengalami bipolar bisa sangat sedih sekali dan merasa tidak ada gunanya hidup. Pada saat itu orang dengan bipolar bisa melakukan upaya bunuh diri.Perasaan tidak berdaya dan tidak nyaman ini yang kadang bisa mendorongnya menggunakan zat-zat narkotika yang mampu membuatnya lebih hidup, salah satu contohnya adalah ekstasi.

Begitupun ketika seorang bipolar mengalami fase manik. Kondisi senang yang berlebihan bisa membuatnya kehilangan rasionalitas dalam berpikir dan bertindak. Perilaku berisiko dan salah satunya menggunakan zat narkotika agar lebih bersemangat bisa dilakukan dalam kondisi manik. Hal ini tentunya membuat penggunaan zat narkotika, terutama pada lakilaki dikatakan besar jumlahnya di kalangan penderita bipolar.

Siapa Saja Bisa Terkena

Setelah beberapa waktu lalu dikagetkan karena adanya iklan di internet terkait pembunuh bayaran. Kali ini kita juga dikagetkan karena ternyata ada bisnis onlinenarkotika.Selama ini kita mungkin tidak menyadari bahwa narkotika pun bisa diperdagangkan secara online.

Akses internet yang semakin luas dari hari ke hari juga membuat kita semakin mudah mengakses internet. Booming layanan bisnis online oleh para pedagang online rupanya juga didukung akses internet yang bisa diakses siapa saja. Bahkan, harga barangnya relatif murah. Hal ini ternyata juga menarik para bandar narkoba untuk memanfaatkan layanan internet untuk berbisnis narkoba. Akses yang bisa dirasakan semua golongan menjadikan bisnis online menjadi bisnis yang menjanjikan.

Dan, ini ternyata juga diamini para bandar narkoba. Kalau berkaca pada apa yang telah terjadi pada anak Rano Karno yang dikatakan memesan lima butir ekstasi dari Malaysia, maka ternyata bisnis onlinenarkoba ini telah lintas negara. Kenyataan ini tentunya menjadi ancaman serius bagi generasi muda Indonesia. Ketika para bandar narkoba menawarkan barang haram lewat internet, baik secara frontal maupun berkedok forum di internet, maka kemungkinan akses itu terpakai anak-anak muda semakin luas. Salam sehat jiwa!


sumber

0 komentar:

Posting Komentar