Spam memiliki
warna penting dalam dinamika penggunaan internet. Kehadirannya
menjadikan beberapa penyedia layanan surat elektronik atau e-mail
membuat filter untuk mengendalikan spam. Kebanyakan pengguna e-mail
memang menjadi tidak nyaman ketika akunnya dibanjiri e-mail spam dengan
pesan-pesan komersial.
Dari
mana sebenarnya spam bermula? Menurut penelusuran spamhelp.org, istilah
ini terilhami adegan salah satu episode komedi situasi berjudul Monty
Python. Komedi ini berasal dari Inggris, tapi diputar melalui jaringan
komputer Arpanet (cikal bakal internet) pada awal tahun 1980-an.
Dalam
satu episode serial tersebut ada adegan yang menggambarkan sepasang
suami istri yang makan di restoran. Mereka memesan banyak makanan. Dalam
setiap makanan terdapat daging cincang yang dipres. Dalam bahasa
Inggris, makanan tersebut dinamakan spam.
Pasangan
ini pun merasa tidak puas dengan adanya spam pada setiap makanan yang
dipesan dari restoran itu. Mereka lantas memesan makanan lain dengan
memastikan kepada pelayan restoran untuk tidak diberi spam. Saat itu
pula dari balik dapur restoran terdengar teriakan yang dilagukan,
“Spam…spam…spam…spam yang menyenangkan. Spam yang menakjubkan.”
Dari
sinilah kemudian kemudian kata spam punya makna baru. Kata ini
dilekatkan dengan sesuatu yang tidak diinginkan. E-mail yang tiba-tiba
terkirim tanpa dikehendaki pemilik akun pun kemudian disebut sebagai
spam. Padahal kata yang pas untuk mewakili e-mail tak diinginkan itu
adalah Unsolicited Bulk Email atau Unsolicited Commercial Email alias
e-mail yang tidak diinginkan.
Menurut
ezinearticles.com, e-mail spam pertama kali dikirimkan oleh perusahaan
peralatan digital. Namun orang yang secara jelas teridentifikasi sebagai
pengirim spam di dunia ini adalah Dave Rhodes. Mahasiswa sebuah
perguruan tinggi ini pertama kali mengirim spam pada tahun 1986. Waktu
itu, dia manfaatkan jaringan komputer Usenet (yang kemudian berkembang
jadi internet) untuk mengiklankan perusahaan Pyramid Scheme.
Tahun
1993, seorang bernama Richard Depew menulis tentang program yang bisa
menghentikan posting dari newsgroup. Sayang program ini mengandung
kelemahan dan saat dijalankan ternyata berhasil dibobol dengan
terkirimnya 200 email ke News Admin Policy Newsgroup. E-mail pembobol
inilah yang kemudian secara resmi disebut spam.
Pembobolan
ini kemudian menghilhami dua orang bernama Cantor dan Siegel. Keduanya
memanfaatkan internet di tahun 1994 untuk mengirimkan email yang tidak
disukai para pemilik akun e-mail. Keduanya mengirim e-mail komersial
kepada 6.000 akun dalam waktu bersamaan.
Kiriman e-mail spam pun terus berkembang. Di tahun 2000-an ini, diperkirakan sedkitar 90 juta
e-mail spam terkirim setiap hari. Pendiri Mcrosoft Bill Gates
mengungkapkan dirinya menerima empat juta e-mail setiap tahun, dan
kebanyakan adalah e-mail spam.sumber