Sebagian pria berpikiran kalau semua wanita mengenakan pembalut setiap
hari. Teman wanita yang lain lagi bersikeras kalau pria tidak bisa
klimaks lewat blowjob.
Luar biasa, kan? Tapi ini memang tidak
bisa dihindari. Karena kalau ingin mengerti apa yang bikin lawan jenis
puas di ranjang...semua orang tetap sedikit clueless. Jadi, baca dulu
artikel ini untuk meluruskan semua yang salah. Inilah 8 hal ‘bodoh’ yang
pria percaya soal seks.
Semakin lama pria bisa ‘bermain’, wanita semakin puas
Ada
wanita yang sangat menggemari quickie. Bagi mereka, seks diibaratkan
bak lari sprint, bukan maraton. Sayangnya pria tak selalu berpikir
begitu. ‘Banyak dari kaum Adam berpikiran kalau penetrasi berlangsung
lama, Anda akan semakin terangsang,’ kata Val Sampson, penulis The Real
Sex Kitten’s Handbook. “Padahal, hanya beberapa centi dari ujung mulut
vagina yang sebenarnya sensitif. Gerakan ‘melingkar’ di ujung justru
lebih efektif daripada ‘memasukan’ puluhan kali.’
Wanita tidak mau ‘meaningless sex’Banyak
pria berpikir kalau untuk mencapai orgasme, Anda butuh scented candle
dan alunan lagu romantis. “Kadang saya merasa bersalah kalau melakukan
quickie dengan posisi doggie style...” kata Thomas, 26 tahun. “Saya
selalu berpikir kalau pasangan lebih suka atmosfer romantis.’ Oke,
Thomas adalah pria yang sangat sweet. Tapi sebenarnya, romansa adalah
bagian dari variasi. “Kalau Anda setiap malam makan hidangan gourmet,
lama-lama Anda juga rindu makan sandwich,” kata Val.
Apa pun yang perlu dipelajari tentang seks, ada di film porno
“Masalahnya,”
kata Val, “film porno adalah bala bantuan bagi pria untuk
bermasturbasi, sementara bagi wanita, kemungkinan untuk langsung
terangsang saat film dimulai...aduh, rasanya tidak mungkin.
Wanita
butuh 20 menit untuk benar-benar aroused.” Porn film juga mengajarkan
kalau great sex berarti penetrasi dengan kencang, padahal yang Anda
butuhkan dengan kelembutan. “Gerakkan tangannya ke seluruh bagian tubuh
Anda. Karena menurut Ian Kerner PhD, penulis She Comes First, gerakkan
‘mengelus’ ini akan membangun koneksi emosional yang erat antar
pasangan.
Kalau Mr. Happy tidak bisa ‘bangun’, hubungan langsung berantakan
Cerita
satu pria pada Cosmo, “Saya tidak sukses ‘bangun’ saat bercinta dengan
wanita paling cantik yang pernah saya temui. Saya sangat malu.” Beberapa
hari kemudian, wanita tersebut menelepon dan bertanya kenapa ia
menghilang. Setelahnya, ia selalu bisa ‘bangun’ ketika mereka bercinta.
“Ego
dan libido pria bergerak bersamaan,” kata Val, “bahkan pria paling
arogan sekalipun bisa minder ketika menghadapi ‘kegagalan’ ini.” Masalah
ereksi bisa disebabkan banyak hal – dimulai dari stres, hingga baru
saja menenggak obat flu. “Jangan dinilai terlalu serius,” tutur Val,
“kejadian ini tidak berarti ia tidak menganggap Anda hot.” Ketika
pasangan kehilangan ereksi, katakan betapa Anda menyukai foreplay, dan
pancing ia dengan ciuman bibir. Kepercayaan dirinya akan segera kembali.
Oral = kecepatan lidahKata
Markus, 27 tahun, “Saya dulu berpikir kalau lidah saya harus ‘menari
tango’ di atas klitoris. Sampai suatu saat, saya merasa lelah dan mulai
mencoba teknik pelan. She went crazy!” Setiap orang suka teknik yang
berbeda-beda, dan yang sukses untuk satu orang, belum tentu sukses untuk
orang lainnya.
“Men don’t make noise!”Pria tidak
ingin terlihat out-of-control di atas ranjang. Makanya jangan heran
kalau Anda sudah mendesah seliar porn star, si dia cuma ooh-ahh-ohh lima
menit sekali. “Ah, orang berasumsi kalau hanya wanita yang ‘berisik’
saat seks sementara pria malu untuk bersuara,’ kata Ian, “padahal,
semakin keras pria bersuara saat bercinta, tandanya ia semakin
menikmatinya.” Kalau pasangan Anda terlampau pendiam, coba tanyakan,
‘Enak tidak, sayang?’ dan tunjukkan kalau Anda tidak takut untuk moan
dan groan.
Wanita mau dipeluk usai seks, selama mungkinEit,
ini tidak benar kan, ladies? “Setelah bercinta, wanita memang tetap
merasa terangsang karena darah yang mengalir ke area Miss Cheerful saat
seks, tetap tertinggal di area pelvis. Ini berarti mereka tetap ingin
kontak fisik,” kata Val. Sementara pria bekerja lebih keras hingga
mencapai klimaks, jadi tentu saja mereka merasa lebih lelah. Tapi wanita
tidak butuh berjam-jam. Couple of minutes of conversation is enough for
most women.
Seks harus menjadi seperti olimpiade“Tips
terbaik dari teman: jangan terlalu sering ganti posisi!” kata Jason, 29
tahun. “Semua studi menyimpulkan kalau wanita harus merasa relaks demi
meraih orgasme,” tutur Ian, “jadi kalau memang posisi misionaris yang
paling bisa membuat Anda ‘bergetar’ dahsyat, katakan saja padanya!
Bagaimana dengan wanita? Simak juga 8 hal 'bodoh' yang dipercaya wanita soal seks!
sumber
0 komentar:
Posting Komentar