Tak sedikit orang yang berada di persimpangan ini. Saat cinta tak sejalan dengan karier, haruskah membuat pilihan?
"Beberapa
wanita memilih untuk mengikuti kekasihnya dan beberapa wanita memilih
mengejar mimpi. Jika kamu bingung memilih yang mana, ingatlah! Kariermu
tak pernah bangun di pagi hari dan mengatakan dia tidak mencintaimu
lagi," begitulah kata penyanyi kontroversial Lady Gaga tentang
pilihannya antara karier dan cinta.
Tak sedikit yang mengamini tapi banyak juga yang tak setuju.
Karier
dan cinta sama-sama hadir melengkapi hidup dan memberikan kepuasan yang
berbeda. Banyak orang beruntung bisa memiliki keduanya tapi tak sedikit
yang dihadapkan pada kenyataan untuk memilih. Waktu yang sempit karena
pekerjaan, jarak yang memisahkan, hingga komitmen jangka panjang yang
tak sejalan dengan kehidupan cinta merupakan beberapa alasan seseorang
harus membuat pilihan.
Sebuah survei yang diadakan Catherine
Mosher dari Duke University Medical Center dan Sharon Danoff-Burg dari
University of Albany menunjukkan, justru pria yang lebih rela
mengorbankan karier demi kekasih pujaannya. Dalam survei tersebut,
jumlah pria yang memilih cinta dari pada karier ada 61 persen sedangkan
wanita lebih sedikit yaitu 51 persen.
Kesempatan sekali seumur hidup
Sering
kali tawaran karier yang menggiurkan terkesan seperti tawaran yang
hanya datang sekali seumur hidup. Bekerja di perusahaan impian dengan
karier idaman tentu tawaran yang sulit dilewatkan. Namun kondisinya
membuat Anda harus melupakan dulu romantisme cinta.
Di sisi
lain, kekasih yang pas di hati juga belum tentu datang setiap hari.
Bahkan bisa jadi si dia hanya satu-satunya yang bisa meluluhkan hati
Anda. Kisah cinta ini bisa jadi hanya akan terjadi satu kali dalam
seumur hidup. Anda juga sadar tak mudah mencari kekasih yang tepat yang
bisa membuat Anda menjadi orang yang lebih baik.
Keduanya sama-sama bisa berada dalam posisi 'sekali dalam seumur hidup'. Tentunya posisi yang tidak menyenangkan untuk Anda.
Mana yang harus dipilih?
Mari kita ulas satu-satu antara karier dan cinta, untuk mempermudah pilihan.
KARIER
Ketika
Anda memilih karier, mungkin terpikir kalau dengan kehidupan yang lebih
baik, tak sulit untuk mencari cinta yang baru. Memang Anda tak
sepenuhnya salah, karier yang mapan dengan penghasilan yang baik akan
memberikan kehidupan yang lebih baik dan menyenangkan.
Tak ada
yang salah dengan pilihan ini tapi Anda harus memastikan kalau
kesempatan ini memang tak tergantikan dan tak ada penyesalan setelah
meninggalkan kekasih dan memilih mengejar karier. Apakah si dia
benar-benar bisa tergantikan atau bahkan masih banyak yang lebih baik
dari dia. Anda memang tak akan pernah tahu.
Jika Anda berubah
pikiran, belum tentu ia akan memberikan kesempatan kedua. Lalu bayangkan
kemungkinan terburuk, Anda memiliki karier yang mapan dan penghasilan
yang membanggakan, tapi ada ada orang tercinta untuk berbagi kesenangan.
Anda mungkin merasa bahagia saat sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas
di tempat kerja. Tapi saat berada di luar itu, apakah Anda akan tetap
merasa bahagia atau kesepian?
CINTA
Memilih cinta sering
kali menjadi pilihan yang penuh dengan spekulasi tak ada kepastian atau
kontrak hitam di atas putih dalam cinta. Perasaan lebih dominan
daripada rasio dalam keputusan ini. Seperti pada survei di atas, lebih
banyak orang memilih cinta daripada karier. Mereka umumnya berpikir
pasangan yang baik akan terus memberikan semangat untuk mencari karier
yang baik.
Pastikan pasangan Anda mengetahui dengan pasti risiko
dan konsekuensi dari pilihan ini. Bicarakan secara terbuka karena ia
juga akan menjalani ini berdua bersama Anda. Jika selanjutnya jalan
karier tak semulus dibayangkan tak boleh ada penyesalan dan saling
menyalahkan di Anda antara berdua.
Biasanya pada saat konflik
terjadi, penyesalan dan perang batin tentang keputusan ini akan sering
muncul. Apakah Anda berdua siap menanggung risikonya? Jika penyesalan
ini sampai merusak hubungan Anda, maka pada akhirnya Anda akan berakhir
tanpa apa-apa.
Memilih keduanya?
Apakah mungkin memilih
keduanya? Jika Anda saling mencintai dan saling mendukung tentu saja
mungkin. Walau dalam pilihan ini bisa jadi kisah cinta Anda akan penuh
pengorbanan dan tak semulus bayangan.
Bicarakan dulu aspek-aspek
tuntutan karier yang menjadi sandungan dalam hubungan cinta Anda.
Apakah Anda akan terpisah dalam waktu yang cukup lama? Apakah Anda tak
boleh menikah dalam kurun waktu tertentu? Apakah waktu untuk pribadi dan
cinta akan sangat berkurang bahkan hampir tak ada?
Pastikan
Anda dan pasangan mengerti betul risikonya sebelum memutuskan untuk
tetap mempertahankan hubungan cinta di tengah tuntutan karier yang tak
sejalan. Jika konsekuensi karier juga ada hubungannya dengan keluarga,
misalnya menunda pernikahan, maka pihak keluarga juga harus ikut diajak
bicara dan diberi pengertian.
Jangan sampai ada konflik-konflik
tambahan di tengah jalan akibat tuntutan keluarga. Tetap evaluasi
hubungan Anda selama menjalani pilihan ini. Masalah pasti datang silih
berganti dalam hubungan ini, sejak awal Anda dan pasangan harus fokus
untuk melihat kekuatan dan kelebihan hubungan Anda. Jangan mudah
terseret badai masalah yang membuat hubungan rapuh.
Pada
akhirnya, diri Anda sendirilah yang paling tahu mana yang terbaik. Anda
yang bisa menilai bagaimana hubungan cinta Anda selama ini dan bagaimana
karier yang baik untuk Anda. Hanya saja perlu diingat, setiap pilihan
tentu ada konsekuensi dan risikonya.
Yang lebih penting adalah
memastikan pilihan mana yang menghasilkan penyesalan sesedikit mungkin
dan membuat hidup Anda lebih bahagia selama mungkin.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar