Polisi Timor Leste, yang menemukan sebuah kuburan massal di istana
perdana menteri bulan lalu, mengatakan, mereka menemukan tulang belulang
dari 72 jenazah dan tanda-tandanya menunjukkan mereka warga keturunan
China.
Bulan lalu, pekerja bangunan menemukan kerangka 52 orang
di taman di luar istana PM Xanana Gusmao yang terletak di tepi pantai di
Dili itu. Mereka langsung menghubungi kepolisian.
"Kami
menemukan tulang belulang baru, Senin lalu. Jadi, kini ada 72 kerangka,"
kata Komandan Penyelidik Kejahatan, Calisto Conzaga, kepada AFP.
"Ada
benda-benda lain yang ikut dikubur, seperti gelas minum, sendok, dan
piring. Jadi, kami memerlukan arkeologi untuk membantu kami
mengidentifikasi. Namun, berdasarkan pengamatan, tampaknya piring dan
gelas-gelas itu berasal dari China."
Gonzaga mengatakan, dia
menduga tulang-tulang itu berasal dari masa sebelum pendudukan Indonesia
pada 1975. Kemungkinan dari era Perang Dunia II, katanya. Di situ tidak
ditemukan sepatu militer, jadi kemungkinan para korban adalah warga
sipil.
Pada Perang Dunia II, Timor Leste diduduki oleh Jepang.
Gonzaga
berharap bisa bekerja sama dengan tim forensik internasional, yakni
pakar dari Australia, Malaysia, Korea, dan Thailand, untuk menyelidiki
misteri itu.
Sebelumnya Damien Kingsbury, seorang pakar Timor
Leste dari Universitas Deakin Australia, mengatakan, jika kerangka itu
bukan orang Timor Leste, mereka kemungkinan orang China yang berada di
Timor Leste sebelum pendudukan Indonesia.
Kata Kingsbury, tentara
Indonesia tidak mungkin mengubur orangnya sendiri dalam sebuah kuburan
massal, sementara kerangka-kerangka itu bukan milik orang Portugis.
0 komentar:
Posting Komentar